Sabtu, 17 Januari 2009

Kehidupan selalu memperdayakan manusia, belum lagi jika sandarannya
nafsu dan bisikan setan.
Ya Allah, Yang Maha Memiliki Petunjuk, tunjukkanlah kepada kami jalan keselamatan,
dan mudahkanlah kami untuk menempuhnya.
Jika kematian datang kepada kami, izinkan ia datang ketika kami sudah mengubah
segala keburukan kehidupan dengan ampunan-Mu.
Jika saatnya kematian tiba, berikan keridhaan-Mu untuk kami tukar dengan dosa-dosa kami.
Kesadaran akan selalu berguna, kecuali kesadaran setelah kematian datang,
maka, sadarkan kami Ya Allah, ketika kaki kami masih terjejak di bumi,
sadarkan kami sebelum kami hidup di balik perut bumi
(kado ingat mati)

Minggu, 04 Januari 2009

INGIN SUKSES DUNIA DAN AKHERAT? BER"TAHAJUD"LAH

Setiap kita pasti ingin menjadi manusia yang sukses di dunia dan akhirat. Tapi, tahukah Anda jalan mana yang harus ditempuh menuju kesuksesan itu? Bagi Anda yang ingin segera meraih kesuksesan tersebut, tak ada salahnya melakukan satu resep sederhana ini: TAHAJUD.
Inilah beberapa keutamaan tahajud yang bisa membantu Anda meraih kesuksesan itu:
1. Menjauhkan diri dari kelalaian hati.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa mengerjakan shalat pada malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang lalai. Dan apabila membaca dua ratus ayat, maka sungguh ia akan dicatat sebagai orang yang selalu taat dan ikhlas.” (Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak).
2. Dibanggakan Allah di hadapan para malaikat.
Al-Hasan Al-Bashry Rahimahullah mengatakan, “Apabila seorang hamba tidur lalu bangun untuk bersujud, Allah akan menghiasi mereka dengan malaikat. Dia berfirman: ‘Lihatlah pada hamba-Ku ini, ia beribadah kepada-Ku, merasa senang di sisi-Ku dan dia melakukan sujud.’” (Imam Ahmad, Az-Zuhud).
3. Hati menjadi lapang dan bahagia.
Atha Al-Khurasani Rahimahullah mengatakan, “Apabila seseorang melakukan qiyaamullail, maka pada waktu paginya akan merasa bahagia. Apabila tidak mengerjakannya, maka di waktu paginya akan menyesal dan hatinya gelisah.” (Al-Maqrizi, Mukhtasar Qiyaam Al-Lail).
4. Menyebabkan kemenangan dalam jihad melawan musuh.
Ketika pasukan Romawi kalah melawan umat Islam, Hieraclius bertanya kepada para pasukannya, “Menurut kalian, apa yang menyebabkan kalian kalah?” Seorang tua dari pembesar Romawi menjawab, “Karena mereka mengerjakan shalat pada malam hari dna puasa pada siang hari.” (Ibnu Al-Qoyyim bin Asakir, tarikh Dimasyq, 1:143).
5. Menyebabkan masuk surga.
Allah SWT berfirman:“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air. Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orangorang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzariyaat 15-18).
6. Meringankan lamanya berdiri pada hari kiamat.
Ibnu Abbas ra berkata, ”Barangsiapa yang senang bila lamanya berdiri di hari kiamat diringankan oleh Allah, maka hendaklah ia memperlihatkan dirinya kepada Allah di malam hari dengan sujud dan berdiri mengingat hari akhir.” (Ibnu Jarir Ath-Thabari, tafsir Ibnu Jarir, XXIII:20).
7. Menghapus kejahatan dan mencegah perbuatan dosa.
Diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bahili ra, ia mengatakan, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Hendaklah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adlah kebiasaan orangorang saleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan.’” (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim).
8. Menyebabkan doa terkabul.
Diriwayatkan dari Amru bin Abasah ra, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Paling dekatnya Tuhan kepada hamba-Nya adalah pada sepertiga malam yang terakhir. Bila engkau mampu menjadi orang yang berdzikir (mengingat) kepada Allah pada waktu itu, lakukanlah.” (Diriwayatkan oleh At-Turmudzi).
9. Mendatangkan kecintaan Allah.
Diriwayatkan dari Abibarda ra, ia mengatakan Rasulullah bersabda: “Ada 3 macam manusia, Allah mencintai mereka, tersenyum kepada mereka dan merasa senang dengan mereka, yaitu salah satunya adalah orang yang memiliki istri cantik serta tempat tidur lembut dan bagus. Kemudian ia bangun malam (untuk shalat), lalu Allah berkata: ‘Ia meninggalkan kesenangannya dan mengingat Aku. Seandainya ia berkehendak, maka ia akan tidur.” (Riwayat Ath-Thabrani).
10. Menyebabkan muka berkilau dan bercahaya.
Ada orang yang bertanya kepada Hasan Al-Basri ra: “Mengapa orang-orang yang bertahajud di waktu malam memiliki muka yang bagus?” Ia menjawab: “Karena mereka menyendiri bersama Tuhannya pada malam hari, kemudian Allah memberikan kepada mereka sebagian dari cahaya-Nya.” (Al-Maqrizi, Mukhtasar Qiyaam-Allail).
11. Menangkal penyakit fisik.
Abu Utsman Al-Khurasan Rahimahullah mengatakan “Qiyaamullail merupakan kehidupan bagi tubuh, cahaya bagi hati, sinar pada penglihatan, dan kekuatan pada anggota tubuh.” (Al-Maqrizi, Mukhtasar Qiyaam-Allail).
Selain kesebelas poin di atas, shalat tahajud juga dapat membersihkan jiwa, mendidik jiwa selalu bergantung kepada Allah, menyebabkan kita mendapatkan taufik, pertolongan, dan rahmat-Nya, menjadi penolong di hari kiamat, meringankan beban dan kesulitan besar, serta sejuta keutamaan lainnya.
Sumber:Bersujud di Keheningan Malam karya Muhammad Salih Ali Abdillah Ishaq

TAHAJUD

Allah SWT berfirman: ”Bertahajudlah kamu pada sebagian malam hari sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Isra: 79).Firman Allah ini merupakan salah satu dasar disyariatkannya shalat tahajud. Shalat tahajud sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan shalat tahajud menduduki posisi kedua setelah shalah wajib. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: ”Shalat yang manakah yang paling utama setelah shalat wajib? Rasulullah SAW menjawab, shalat tahajud.” (HR Muslim).

Tahajud itu sendiri artinya bangun dari tidur. Dengan demikian, shalat tahajud adalah shalat yang dikerjakan di malam hari dan dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu walaupun tidurnya hanya sebentar. Shalat tahajud yang dilakukan di tengah malam, di saat kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti, serta suasana begitu hening, sunyi dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan ber-taqarrub kepada Allah. Di samping kondisi eksternal ini, juga terdapat kondisi internal, yaitu sebuah ketenangan yang dirasakan oleh psikis manusia yang melakukan shalat tahajud.

Ketenangan dan ketenteraman yang diperoleh oleh seseorang yang melakukan shalat tahajud, memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Sebab dalam shalat tahajud terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah). Allah SWT berfirman: ”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. (QS Ar-Ra’d: 28). Dalam hal ini terdapat rumusan hukum sebab-akibat (kausalitas): Bila kita ingin mendapatkan rasa tenang dan tenteram, maka dekatlah dengan Dia Yang Mahatenang dan Mahatenteram, agar sifat-sifat itu mengimbas kepada kita.

Dengan demikian, shalat tahajud yang dikerjakan dengan ikhlas, mampu mengurangi beban kejiwaan yang sedang menyelimuti seseorang. Allah SWT berfirman: ”Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari.” (QS Al-Muzammil: 1-2). Kata berselimut dalam ayat di atas secara kontekstual dapat diartikan dengan orang yang sedang dirundung masalah, kegelisahan, kecemasan, kekhawatiran, atau ketakutan karena menghadapi berbagai kemungkinan yang menimpanya. Sebab ayat ini turun setelah Rasulullah SAW mulai mendapati olok-olok dan ancaman dari kaum Quraisy. Untuk itu, shalat tahajud merupakan kebutuhan dalam menghadapi problem kehidupan. Rasulullah SAW bersabda: ”Kalian harus mengerjakan shalat malam, sebab itu kebiasaan orang-orang saleh sebelummu, jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, penebus dosa dan kejelekan, serta penangkal penyakit dari badan.” (HR Tirmidzi).