Sabtu, 08 November 2008

HINDARILAH BERHUTANG


By : Dr. Akram Ridha

Saat Nabi Muhammad SAW menengadahkan tangannya ke langit, beliau berdo’a :

“Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ajzi wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal bukhl, wa a’udzubika min ghalabatid daini wa qahrir rijal
( Ya Allah, sungguh aku berlindung pada-Mu dari kegundahan dan kesedihan.
Aku berlindung pada-Mu dari kelemahan dan kemalasan.
Aku berlindung dari ketakutan dan kekikiran. Dan aku berlindung dari cengkeraman hutang dan tekanan manusia)

Saat itulah, seorang sahabat terkesima dengan do’a yang Rasul SAW lantunkan, “A’udzubillahi minal kufri wad dain. (Ya Allah, aku berlindung dari kekufuran dan hutang),” maka ia berkata, “Apakah hutang itu sebanding dengan kekufuran?” Rasul bersabda,”Ya.”

Kini kita sadar bahwa berhutang adalah rekan yang menipu dan lahir dari penyakit-penyakit membeli. Hutang akan menjelma menjadi kegundahan di malam hari dan kehinaan di siang hari.

Saat kita menyadarinya, maka kita akan berpikir beribu kali sebelum berani berhutang.

Dengarkanlah peringatan Nabawi dari al-habib berikut :

Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda,”Jiwa seorang mukmin tergantung dengan hutang yang menjadi tanggungannya.”

Samurah bin Jundub RA berkata,”Nabi SAW melakukan shalat subuh, lalu bersabda,”Tidak adakah di sini seorang dari Bani Fulan?”

“Ada, ya Rasul,” jawab mereka.

“Saudaramu tertahan di pintu surga dengan hutang yang ditanggungnya,” sabda Nabi.

Muhammad bin Jahsy RA bercerita, “Dahulu kami duduk-duduk di sisi Rasulullah SAW, lalu beliau menengadahkan kepalanya ke langit dan meletakkan rahatahu (telapak tangan) di keningnya seraya bersabda, “Mahasuci Allah, kepedihan apa yang telah turun?” kamipun terdiam dan terhenyak. Keesokan harinya, aku bertanya,”Kepedihan apakah yang telah turun?” Beliau bersabda,”Demi yang jiwaku di tangan-Nya, sekiranya ada seorang laki-laki yang terbunuh di jalan Allah, lalu dibangkitkan, lalu terbunuh kembali, dan ia memiliki tanggungan hutang, niscaya ia takkan masuk surga hingga hutangnya dilunasi.”

Abdullah bin Amru bin Ash RA berkata, Rasulullah SAW bersabda,”Semua dosa yang mati syahid itu diampuni, kecuali hutang.”

Kebanyakan problematika keluarga yang hampirmenyebabkan matinya pernikahan *dengan talak* disebabkan jeratan hutang.

Sekali lagi saya ingatkan, awal terbukanya celah hutang dalam rumah tangga kita adalah menjangkitnya penyakit membeli dan terjeratnya seseorang dari belitan kredit. Bahkan, hutang bisa mendorong pelakunya untuk melakukan tindakan kriminal yang paling keji.

Sabtu, 01 November 2008

MUNAJAT




Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ya Allah, sampaikanlah sholawat, keselamatan, keberkahan untuk kekasih kami

Muhammad SAW dan kepada seluruh sahabat-sahabatnya


Wahai Rabb kami, kami telah dholim terhadap diri kami, dan apabila Engkau tidak mengampuni kami, niscaya kami akan termasuk orang-orang yang rugi


Ya Allah, wahai Yang Maha Mendengar, inilah kami, diri yang tubuhnya kotor berlumur dosa, yang hidupnya berselimut aib, kini berada di hadapan-Mu.

Ampuni Ya Allah, sebusuk apapun kehidupan yang pernah kami lalui, ampuni sebanyak apapun dosa-dosa yang melumuri tubuh kami, hapuskanlah Ya Allah, segelap apapun masa lalu kami.


Ya Allah, wahai Yang Maha Pengampun, kami datang kepada-Mu Ya Allah, kami ingin hidup kami berubah. Gantikan segala kebusukan kami menjadi kesucian dalam pandangan-Mu, gantikan segala kegelapan dengan cahaya-Mu Ya Allah, gantikan segala kedholiman kami menjadi hidayah taufik-Mu, gantikan Ya Allah segala kehinaan kami dengan kemuliaan di sisi-Mu.


Ya Allah, ampuni dan selamatkanlah Ibu Bapa kami Ya Allah, kami mohon di hari mustajabnya do'a ini Ya Allah, selamatkan Ibu Bapa kami. Apalagi yang dapat kami lakukan Ya Allah, beri hidayah dan taufik-Mu Ya Allah. Jadikan mereka orang yang sholeh sampai akhir hayat, jadikan akhir hayatnya khusnul khotimah, lapangkan kuburnya, jadikan ahli surga-Mu, Ya Allah selamatkanlah dan ampuni orang tua kami Ya Allah.


Ya Allah, ampuni dosa-dosa kami dan kedua orang tua kami, sayangilah mereka seperti mereka telah menyayangi kami di waktu kecil. Ya Allah selamatkan keluarga kami Ya Allah.


Wahai Tuhan kami, ampuni Ya Allah, para suami yang pernah mendholimi isteri dan anak-anaknya, juga ampuni para isteri yang telah mengkhianati keluarganya. Ampuni jikalau kami salah mendidik keluarga dan anak-anak kami Ya Allah. Utuhkan kami di dunia mulia, utuhkan kami di Surga-Mu, Ya Allah.


Ya Allah, selamatkan anak-anak kami, muliakan akhlaknya, kuatkan imannya. Berikan, Ya Allah, yang lebih baik dari pada yang kami dapatkan. Jadikan kami mulia di dunia, tempatkan kami sebagai ahli Surga-Mu, Ya Allah.


Ya Allah, selamatkan kaum muslimin wal muslimat, mukminin wal mukminat, khususnya para guru-guru kami Ya Allah, para ulama yang mengajar kami mengenal-Mu.

Ya Allah, tolonglah saudara-saudara kami yang kesusahan, berikan kami kemampuan untuk mencukupi, berikan kami rejeki yang halal berkah melimpah Ya Allah, jadikan kami ahli shodaqoh, jadikan hidup kami ahli zuhud.


Ya Allah, tolonglah saudara-saudara kami yang ada dalam kesempitan, berikan kelapangan Ya Allah. Tolonglah saudara kami yang difitnah, dihina, didholimi, berikan keteguhan iman Ya Allah, kekuatan dan kemenangan.


Tolonglah bangsa kami Ya Allah, bangkitkan kesadaran dari kalangan bangsa kami untuk beriman kepada-Mu Ya Allah, bangkitkan ummat-Mu Ya Allah, kurniakan para pemimpin yang Engkau ridhoi, jauhkan dari para pemimpin yang Engkau murkai.


Ya Allah, ampunilah dosa orang-orang mukmin dan mukminat, muslimin dan muslimat yang masih hidup dan yang telah meninggal dunia.


Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, ridho dan syurga-Mu dan kami berlindung dari keburukan dan siksa neraka.


Ya Allah, hanya Engkaulah tempat kembali kami, hanya Engkaulah Yang Maha Tahu sisa umur kami, berikan kesempatan bagi kami Ya Allah untuk mempersembahkan yang terbaik dari hidup ini agar bermanfaat bagi orang lain.


Robbana aatina fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah waqina'adzabannar, Wa adkhilnal jannata ma'al abrori, Ya 'Azizu, Ya Ghafar, Ya Robbal'alamin.

Subhana Rabbika Rabbil 'izzati amma yasifun wasalamun'alal mursalin

walhamdulillahirobbil'alamin.


INGAT .............. MATI




Allah menciptakan dunia ini sebagai tempat ujian bagi manusia.

Oleh karena itu, Allah kemudian menguji manusia, kadang dengan kesenangan dan di lain waktu memberikan dengan kesulitan.

Seringkali ketika sedang menghadapi kesulitan, manusia mudah jatuh dalam keputusasaan dan kesedihan, namun ketika sedang dalam keadaan senang, manusia lupa diri akan tujuan hidup.
Padahal Allah telah menegaskan secara berulang-ulang :

" Maka, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ",
( Q.S. 94 : 5-6 )

Apapun masalah dan kesulitan yang sedang Anda alami, Allah pasti akan memberikan jalan keluar.